Anak kembar Nabi Adam yang pertama adalah Habil dan Layutsa. Sedangkan anak kembar kedua adalah Qabil dan Iqlima. Kembaran Habil diceritakan memiliki paras yang kurang menarik. Sedangkan Iqlima kembaran dari Qabil sangat cantik. Pada saat itu Adam diperintahkan oleh Allah untuk menikahkan anak-anaknya secara silang. Jadi tidak boleh anak dari Adam menikah dengan kembarannya sendiri. ketika Adam hendak menikahkan Habil dengan Iqlima, Qabil mengajukan protes. Qabil merasa lebih berhak atas diri Iqlima karena dia adalah saudara kembarnya. Qabil tertarik pada kembarannya sendiri karena kecantikannya. Allah kemudian memerintahkan Habil dan Qabil untuk berkurban melalui Nabi Adam. Kurban yang diterima Allah akan menentukan siapa yang berhak atas Iqlima. Habil yang seorang petani dan sombong memilih seikat gandum yang jelek untuk berkurban. Sedangkan Qabil yang peternak mengurbankan kambing muda dan gemuk. Setelah keduanya berkurban, Allah kemudian menurunkan cahaya putih dan mengangkat kambing dari Habil. Berarti Habil yang ikhlas berkurban berhak atas diri Iqlima. Qabil marah, dan tak ingin Habil menikahi kembarannya. Setan memanfaatkan kemarahan Qabil dan membujuknya untuk memukul Habil. Qabil yang dikuasai amarah lalu memukul Habil. Habil tidak memberikan perlawanan karena tidak ingin menjadi masalah besar. Celakanya, pukulan Qabil membuat Habil terbunuh. Qabil takut dan bingung, ia tidak tahu cara menyembunyikan Habil yang telah tak bernyawa. Qabil mencoba membuang Habil ke laut, tapi ombak selalu membawa kembali tubuh Habil ke tepi pantai. Akhirnya Qabil mohon ampun pada Allah dan menyesali perbuatannya. Tiba-tiba Qabil melihat burung gagak di pohon. Satu burung gagaknya telah mati. Gagak yang masih hidup membawa gagak mati turun. Burung itu lalu mematuki tanah hingga berlubang dan mendorong gagak mati ke dalam tanah. Qabil mengerti sekarang, ia pun meniru cara burung tersebut untuk mengubur Habil. Cerita Habil dan Qabil ini merupakan pembunuhan pertama di bumi. Kisah Nabi Adam ternyata mengandung banyak nasehat untuk umat manusia. Tentang ketaatan dan ketergantungan manusia sebagai hamba kepada Allah. sekaligus juga tentang kebesaran Allah yang selalu memberi kemudahan manusia ketika meminta pertolongan. Hal ini membuat Adam dan Hawa sedih atas kejadian tersebut. Setelah kejadian itu ibu Hawa selama beberapa tahun melahirkan putra putri kembar sehingga keturunannya banyak dan sesudah keturunannya cukup banyak akhirnya Nabi Adam meninggal dunia.
بِسْمِاللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ hidup selama 930 tahun setelah penciptaan (sekitar 3760-2830 SM), sedangkan Hawa lahir ketika Adam berusia 130 tahun. Al-Quran memuat kisah Adam dalam beberapa surat, di antaranya Al-Baqarah [2]:30-38 dan Al-A'raaf:11-25. Menurut ajaran agama Abrahamik, anak-anak Adam dan Hawa dilahirkan secara kembar, yaitu, setiap bayi Disebutkan dalam sebuah sejarah bahwa Auj bin Unuq terlahir seratus tahun sebelum wafatnya Nabi Adam as. Ibunya bernama Anaq, putri dari Nabi Adam as. Ketika Nabi Adam as meninggal dunia dalam usia 930 tahun, beliau meninggalkan anak cucu yang hidup tersebar di muka bumi. Beliau sendiri memiliki sekitar 21 putra dan 20 putri, yang di antaranya adalah Anaq, ibu dari Auj. Auj bertubuh raksasa. Ketika duduk, dia membutuhkan tempat yang panjang dan lebarnya 1000 x 1000 meter. Di setiap tangannya terdapat 10 jari dan setiap jari memiliki dua kuku. Umur Auj bin Unuq adalah tahun. Tinggi tubuhnya adalah hasta. Ukuran setiap jari tangannya ialah tiga hasta. Ketika berdiri, awan berada di sekitar pingggulnya. Seluruh binatang takut padanya. Mereka akan lari ketakutan begitu melihat Auj bin Unuq. Setiap kali Auj bin Unuq merasa lapar, dia memasukkan tangannya ke laut lalu mengambil ikan yang paling besar, lalu ia mengangkatnya tinggi-tinggi ke arah matahari agar ikan itu terbakar. Setelah itu dia pun memakannya. Ketika Nabi Nuh diperintahkan membuat bahtera, Auj bin Unuq ikut membantu beliau dalam pembuatan bahtera itu. Dia membawakan kayu-kayu yang berat dari hutan. Untuk membalas jasanya, Nabi Nuh as selalu memberinya roti. Auj sangat membenci penduduk kota yang memusuhi Nabi Nuh as. Dan apabila ia datang ke kota, semua orang takut dan gemetar melihat kedatangannya. Tatkala Nabi Nuh merampungkan membuat bahtera dan banjir mulai datang, Auj memohon kepada Nabi Nuh agar ia diberi tempat dalam bahtera tersebut. Akan tetapi Nabi Nuh menolak keinginannya itu. saat banjir melanda seluruh dunia, tinggi air tidak mencapai lutut Auj bin Unuq, Auj pun hidup hingga masa Nabi Musa as. Back to top button Kisahpenciptaan Adam, pembangkangan iblis, dan pengusiran iblis dari syurga dinyatakan dalam surah Al-Baqarah: 30-38, Al-A'râf: 11-18, dan Shâd: 73-83.. Larangan buah Khuldi. Setelah Nabi Adam AS kesunyian tinggal seorang diri di syurga, kemudian Allah SWT menciptakan Hawa sebagai isterinya. Iblis tak henti-henti menggoda Adam dan Hawa untuk Kisah nabi dan rasul selalu berhasil menarik perhatian. Melalui cerita-ceritanya, kita dapat memiliki gambaran tentang betapa baik dan mulianya sosok nabi tersebut sehingga patut dijadikan sebagai panutan. Mempelajari kisah nabi dan rasul ini bisa menambah ilmu pengetahuan. Selain itu, juga dapat memberikan pelajaran tersendiri yang diambil dari kisah-kisahnya. Jadi, bermanfaat bagi kehidupan. Sebaiknya, kisah nabi dan rasul dikenalkan para orangtua sejak masa ini karena anak membutuhkan metode belajar yang menyenangkan. Misalnya, dari bercerita tentang kisah nabi dan rasul melalui buku bergambar atau ilustrasi menarik. Salah satu cerita yang bisa dibagikan, yaitu kisah Nabi Adam AS, manusia pertama ciptaan Allah SWT. Beserta awal mula munculnya kehidupan di muka rangkum kisah Nabi Adam dari buku “Kisah 25 Nabi dan Rasul” yang disusun oleh Muflihun Hasan dan berbagai sumber lainnya. 1. Allah SWT telah menciptakan bumi, malaikat, dan IslamiJauh sebelum Nabi Adam diciptakan, Allah SWT telah lebih dahulu menciptakan langit, bumi, dan seluruh isinya. Sebagaimana yang diterangkan dalam Alquran surah Hud ayat 7, Allah SWT menciptkan langit dan bumi dalam waktu 6 masa, 1 hari atau 1 masa di sisi Allah sama dengan 1000 tahun menurut hitungan manusia. Allah SWT adalah Sang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Jadi, apabila Dia menghendaki untuk menciptakan sesuatu, Dia hanya perlu berfirman, “KUN” jadilah, maka terjadilah apa yang dikehendaki-Nya. Tidak hanya menciptakan langit, bumi, dan isinya, Allah SWT menciptakan malaikat. Malaikat dibuat dari Nur atau cahaya sebagai makhluk yang selalu taat kepada Allah SWT. Malaikat memiliki akal, tetapi tidak dianugerahi nafsu sehingga tidak makan, tidak minum, tidak bersyahwat, tidak pernah berdosa, dan tidak berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Selain malaikat, Allah SWT juga menciptakan jin atau iblis yang terbuat dari api. Berbeda dengan malaikat, jin atau iblis ini memiliki jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Terdapat jin yang patuh terhadap Allah SWT, ada pula jin yang membangkang sehingga disebut sebagai iblis atau setan. Iblis merupakan nenek moyang setan. Baik iblis maupun keturunannya, mereka sangat ingkar pada Allah SWT. Bahkan, tugasnya selalu menggoda manusia untuk berada dalam jalan yang sesat dan buruk. Hingga akhirnya, manusia yang sama berdosanya itu masuk ke neraka bersama mereka. 2. Nabi Adam diciptakan sebagai pengatur IslamiSetelah menciptakan bumi beserta isinya, lalu malaikat, dan juga iblis. Allah SWT kembali menciptakan makhluk lain, ialah manusia dari tanah liat dan lumpur malaikat sempat bertanya pada Allah SWT dan berkata kurang setuju, “Mengapa Engkau akan menciptakan manusia yang hanya akan berbuat kerusakan di muka bumi, mereka akan saling bermusuhan, dan saling menumpahkan darah membunuh antar sesamanya. Bukankah kamu senantiasa patuh dan mengagungkan nama-Mu?”.Allah SWT pun berfirman, “Sesungguhnya aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui,” Qs. Al-Baqarah 30. Kemudian, Allah SWT menghembuskan ruh kepadanya sehingga dapat hidup seperti manusia saat ini. Manusia pertama tersebut bernama Nabi Adam. Allah SWT sengaja menciptakan Nabi Adam untuk menjadi pengatur atau pengelola di bumi. Selain itu, Allah SWT juga menganugrahkan akal dan nafsu, serta dibekali dengan ilmu dan hikmah. Hal ini membuat manusia memiliki kelebihan dibandingkan makhluk ciptaan Allah SWT yang lainnya. 3. Para malaikat dan iblis diperintahkan bersujud pada Nabi IslamiUsai menciptakan Nabi Adam, Allah SWT pun memerintahkan para malaikat, jin, dan iblis untuk bersujud kepadanya. Sebagai bentuk rasa hormat kepada Nabi Adam. Malaikat yang taat langsung mematuhi perintah Allah SWT dan bersujud di hadapan Nabi iblis menolaknya dengan membangkang kepada perintah Allah SWT sehingga tidak mau bersujud pada Nabi Adam karena merasa sombong dan menganggap dirinya lah yang paling baik. Sebagaimana yang diterangkan dalam Alquran surah Al-Baqarah ayat 34, “Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada para malaikat "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.”Ketika mendengarnya, Allah SWT murka. Lalu, mengutuk hingga mengeluarkan iblis dari surga. Iblis yang rela diusir tersebut pun memohon kepada Allah SWT untuk dibiarkan hidup dengan umur panjang hingga hari kiamat tiba. Masih dalam sifatnya yang jahat, iblis kemudian bertekad dan bersumpah untuk menyesatkan Nabi Adam beserta keturunannya agar berbuat dosa pada Allah SWT. Editors' Picks4. Dahulu, Nabi Adam tinggal di IslamiDalam hadits riwayat Bukhari, Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa Nabi Adam memiliki tinggi hingga 60 hasta dengan rambut yang lebat. “Sesungguhnya, Allah telah menciptakan Adam dalam bentuk seorang laki-laki yang tubuhnya sangat tinggi dan rambutnya sangat lebat. Tubuhnya seperti buah kurma yang menjulang sangat tinggi.”Sebagai makhluk yang diciptakan lebih sempurna dari malaikat dan iblis, Nabi Adam diberkahi dengan akal, nafsu, ilmu, dan hikmah. Allah SWT juga mengajarkan nama-nama benda yang dilihatnya ketika hidup di surga. Hal ini dijelaskan dalam Alquran surah Al-Baqarah ayat 31 yang artinya, “Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama benda semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, "Sebutkan kepada-Ku nama semua benda ini, jika kamu yang benar!"”Kemudian, Adam menyebutkan nama-nama benda yang dimaksud sehingga malaikat pun kagum seraya memberi hormat padanya. Surga, tempat tinggal Nabi Adam ini terasa sangat indah, damai, dan nyaman untuk dihuni. Segala kebutuhannya juga terpenuhi dengan baik. Namun, ada satu hal yang membuat Nabi Adam merasa kurang. Nabi Adam kesepian karena tidak memilikin teman. Padahal, semua makhluk di surga saling berpasangan. 5. Allah SWT menciptakan Hawa sebagai teman hidup Nabi IslamiSebagai Sang Maha Tahu atas segala sesuatu, termasuk perasaan dalam hati makhluk-Nya. Allah SWT pun menciptakan manusia kembali sebagai teman dan pasangan untuk Nabi Adam. Ketika Nabi Adam tertidur, Allah SWT menciptakan manusia lain berjenis kelamin perempuan bernama Hawa, dari tulang rusuk Nabi Adam. Saat terbangun, Nabi Adam pun terkejut akan kehadiran Hawa dan merasa senang ketika mengetahui bahwa Hawa datang sebagai teman hidupnya. Dalam Alquran Surah An-Nisa ayat 1, Allah SWT berfirman yang artinya, “Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu Adam, dan Allah menciptakan pasangannya Hawa dari diri-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan peliharalah hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.”Kemudian, Allah SWT persilakan Nabi Adam dan Hawa tinggal di surga untuk menikmati semua nikmat-Nya. Hanya saja, Allah SWT melarang Nabi Adam dan Hawa untuk mendekati salah satu pohon di dalam Nabi Adam dan Hawa terbuai bujukan IslamiAllah SWT menjelaskan dalam Alquran Surah Al-Araf ayat 19 yang artinya, “Wahai Adam! Tinggallah engkau bersama istrimu dalam surga dan makanlah apa saja yang kamu berdua sukai. Tetapi janganlah kamu berdua dekati pohon yang satu ini. Apabila didekati kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim.”Pohon yang dimaksud adalah pohon buah khuldi. Namun, Nabi Adam dan Hawa tidak bisa menepati janjinya pada Allah SWT sehingga melanggar perintah dengan memakan buah khuldi. Hal ini karena adanya bujukan dan rayuan dari iblis. Saat iblis yang terusir kembali masuk ke surga, iblis berusaha keras menyesatkan Nabi Adam dan Hawa untuk memakan buah khuldi. Meski usahanya meyakinkan Nabi Adam dan Hawa berulang kali ditolak, iblis tidak tinggak diam. Iblis kembali membisikkan tipu muslihatnya kepada Nabi Adam dan Hawa. Hingga akhirnya memetik dan memakan buah khuldi. Peristiwa tersebut diterangkan dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 36 yang artinya, “Lalu setan memperdayakan keduanya dari surga sehingga keduanya dikeluarkan dari segala kenikmatan ketika keduanya di sana surga. Dan Kami berfirman, "Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain. Dan bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan."”Usai memakan buah khuldi, Adam dan Hawa menyesal dan seluruh auratnya terbuka. Keduanya kebingungan dan berjalan kesana-kemari sekaligus berusaha menutup aurat mereka dengan dedaunan surga. 7. Nabi Adam, Hawa, dan iblis turun ke IslamiKeduanya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”Meski Nabi Adam dan Hawa telah berusaha memohon ampunan dan Allah SWT memaafkan serta menerima tobatnya, tetapi keputusan untuk keluar dari surga tidak dapat dihindari. Allah SWT tetap mengeluarkan Nabi Adam dan Hawa dari surga yang penuh dengan kenikmatan. Hal ini sesuai dengan kehendakNya yang menciptakan manusia sebagai pengatur atau pengelola di bumi. Iblis pun kembali terusir dari surga dan harus hidup di bumi meski pada alam yang berbeda dengan manusia. Di bumi inilah, manusia hidup, mati, dan dibangkitkan oleh Allah SWT. Selain itu, di bumi juga lah iblis akan terus merayu dan menggoda untuk membawa manusia ke dalam keburukan. Sebagaimana sumpah iblis dalam Alquran Surah Al-Araf ayat 16–17 yang artinya, “Iblis menjawab, Karena Engkau telah menghukumku tersesat, maka saya benar-benar akan menghalang-halangi mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.”Namun, jika manusia senantiasa mengikuti petunjuk dari Allah SWT dan berada dalam jalan yang lurus, yaitu ajaran agama, niscaya akan selamat dari tipu daya iblis. Seperti firman-Nya dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 38–39 yang artinya“Kami berfirman, "Turunlah kamu semua dari surga! Kemudian jika benar-benar datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati." Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.”8. Setelah berhasil bertemu, kehidupan di bumi pun IslamiAkhirnya, Nabi Adam dan Hawa diturunkan ke muka bumi dalam keadaan terpisah. Keduanya berpencar dan saling mencari dalam waktu yang sangat lama. Belum lagi, banyak rintangan yang dilalui karena pada saat itu keadaan bumi cukup menyeramkan dan tidak ada manusia. Digambarkan bahwa keadaan bumi terdiri dari gunung-gunung yang menjulang tinggi, jurang-jurang terjal menganga lebar, pohon-pohon raksasa tumbuh berserakan, sungai-sungai besar maupun kecil membentang, hutan belantara lebat, semak-semak membelukar, dan binatang buas berkeliaran. Selain itu, terdapat tantangan lain, berupa angin, badai, petir, hujan, panas matahari, gempa, topan, dan gejala alam lainnya. Meski dipenuhi hambatan, Allah SWT telah menganugrahkan Nabi Adam dan Hawa akal sehat untuk mengatasi kesulitan hidupnya di dunia. Setelah bertahun-tahun lamanya, keduanya pun dipertemukan oleh Allah SWT di Jabal Rahmah, sebuah bukit yang kerap disebut gunung. Tepatnya, di dekat Padang Arafah. Peristiwa bertemunya kembali antara Nabi Adam dan Hawa kemudian diperingati setiap tahunya oleh umat Islam seluruh dunia. Dengan cara wukuf di Padang Arafah bagi yang menjalankan ibadah haji dan puasa di hari Arafah bagi yang tidak menunaikan ibadah haji. Setelah itu, Nabi Adam bersama Hawa memulai kehidupan baru di muka bumi dan menjalani peran sebagai cikal bakal manusia. Diceritakan bahwa keduanya hidup di goa yang besar dan lebar sebagai tempat perlindungan. Adanya akal yang diberikan Allah SWT membuat Nabi Adam dan Hawa mulai mampu mengelola alam di sekitar. Hingga seiring berjalannya waktu, mereka juga dikaruniai anak. Setiap Hawa melahirkan, anaknya selalu kembar, yaitu laki-laki dan perempuan. Pada tahun pertama, anak laki-laki tersebut diberi nama Qabil. Sementara anak perempuan bernama Iqlima. Di tahun berikutnya, Nabi Adam dan Hawa kembali dikaruniai anak kembar. Dengan nama Habil dan Labuda. Baik Nabi Adam dan Hawa, mereka bekerjasama dalam membesarkan anak-anak kembarnya. Keduanya nemberikan kasih sayang serta pendidikan yang adil, tanpa harapan, anak-anaknya ini bisa memiliki keturunan lain secara luas untuk mengisi dan memakmurkan bumi Allah SWT. Itulah cerita singkat mengenai kisah Nabi Adam. Semoga Mama dan Papa yang menceritakan kisah ini pada anak-anak bisa mengambil hikmahnya. Selain itu, juga meningkatkan keimanan kita pada Allah SWT. Baca jugaMengajarkan Perbedaan Nabi dan Rasul pada Anak25 Nama Nabi dan Rasul yang Harus Dihafal Anak dalam Agama IslamKisah Nabi Ibrahim sebagai Sejarah Islam Hari Raya Idul Adha KisahMukjizat Nabi Adam AS 1. Menjadi Khalifah Pertama di Bumi 2. Mukjizat Yang Kedua adalah Memiliki Usia Panjang 1000 tahun 3. Mukjizat Yang Ketiga adalah Nabi Adam Memiliki Keturunan Terbanyak 4. Mukjizat Selanjutnya adalah Nabi Memiliki Tinggi Lebih 60 Hasta 5. Mukjizat Lainnya Adalah Nabi Adam Mampu Memberikan Usianya Kepada Nabi Daud 6. Jakarta - Nabi Adam adalah manusia pertama yang diciptakan Allah SWT. Seluruh makhluk ciptaan-Nya termasuk malaikat tunduk padanya, kecuali SWT berfirman dalam Al Baqarah ayat 30, bahwa Dia akan menjadikan seorang khalifah di bumi. Dia juga mengajarkan nama benda-benda kepada Nabi قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ ِانِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَArab-latin wa iz qaala rabbuka lil-malaa ikati inni jailun fil-ardi khaliifah, qaaluu a taj'alu fihaa may yufsidu fihaa wa yasfikud-dimaa, wa nahnu nusabbihu bihamdika wa nuqaddisu lak, qaala innii a'kamu maa laa ta'lamunArtinya "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat "Sesungguhnya, Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata "Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhanmu berfirman "Sesungguhnya, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui"Hikmah di Balik Penciptaan Nabi Adam ASIbnu Katsir dalam bukunya yang berjudul Kisah Para Nabi, menerangkan bahwa terdapat hikmah di balik penciptaan nabi Adam telah memberitahukan kepada malaikat melalui firman-Nya dalam Al Baqarah Ayat 30, bahwa "Sesungguhnya, Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi".Ayat tersebut menerangkan bahwa Allah SWT akan menciptakan Adam dan keturunannya yang sebagian darinya akan menjadi khalifah. Hal ini juga difirmankan dalam Al-An'am ayat 165 yang artinya "Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah di bumi."Dalam QS An-Naml ayat 62 Allah SWT juga berfirman, yang artinya "Dan Dialah yang menjadikan kalian manusia sebagai khalifah di bumi."Ayat-ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT memberitahukan kepada para malaikat tentang penciptaan Adam dan anak keturunannya. Terdapat perkara yang sangat besar yang diberitahukan-Nya sebelum penciptaan malaikat menanyakan tentang perkara itu kepada Allah SWT dalam Al-Baqarah ayat 30 yang artinya "Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah?".Mereka malaikat bertanya atas dasar hikmah, bukan karena penolakan, sifat negatif, dan kedengkian mereka terhadap Adam dan oleh Qatadah bahwa malaikat telah mengetahui kejadian seperti itu, sebagaimana mereka menyaksikan sendiri kehidupan bangsa jin dan bin al-bin sebelum Adam bin Umar bin Khathtab al-'Adawi berkata, "Seribu tahun sebelum Adam, bangsa jin telah melakukan pertumpahan darah. Selanjutnya, Allah mengutus pasukan malaikat untuk mengusir jin-jin itu ke wilayah pesisir." Hal tersebut juga dikatakan oleh Keistimewaan Nabi Adam ASAllah SWT memerintahkan seluruh makluk-Nya untuk bersujud kepada Adam sebagai wujud penghormatan yang sangat besar dari Allah SWT kepada Adam. Allah berfirman dalam dalam Al-Baqarah ayat 34,Artinya" Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada para malaikat "Sujudlah kalian kepada Adam." Maka sujudlah mereka, kecuali Iblis. Ia enggan dan takabur dan ia termasuk golongan orang-orang yang kafir."Adapun 4 keistimewaan yang diberikan Allah SWT kepada Adam antara lain1. Dia diciptakan langsung dengan tangan Allah yang Ditiupkan langsung ruh ciptaan Allah Malaikat diperintahkan untuk sujud kepadanya4. Diajarkan kepadanya nama-nama segala SWT juga menciptakan Hawa dengan tulang rusuk nabi Adam. Hawa dan Adam menjadi sepasang suami isteri yang menghasilkan keturunan-keturunannya di bumi. Sebagian darinya menjadi diturunkan ke bumi, Allah memerintahkan Nabi Adam AS dan istrinya untuk tinggal di surga. Allah berfirman dalam Al-Baqarah ayat 35,وَقُلْنَا يَٰٓـَٔادَمُ ٱسْكُنْ أَنتَ وَزَوْجُكَ ٱلْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هَٰذِهِ ٱلشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَArab-latin wa qulnaa yaa aadamuskun anta wa zaujukal-jannata wa kulaa min-haa ragadan haisu syi tumaa wa laa taqrabaa haazihisy-syajarata faa takunaa minaz-zaaliminArtinya "Dan Kami berfirman "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim."Pohon dan Buah Terlarang bagi Nabi AdamAllah SWT memberitahukan kepada Adam dan Hawa untuk tidak mendekati pohon yang menyebabkan mereka termasuk orang zalim, sebagaimana difirmankan dalam Al Baqarah ayat satu-satunya makhluk yang tidak mau bersujud kepada Adam, Iblis pun melakukan tipu muslihatnya dengan membujuk Adam dan Hawa untuk memakan buah dari pohon terlarang sebagaimana yang diperingatkan Allah SWT bujuk rayu Iblis, Adam dan Hawa melanggar larangan Allah SWT lalu Dia menurunkan keduanya ke bumi. Termasuk Iblis, karena ia termasuk golongan orang kafir yang tidak mau bersujud kepada berfirman dalam al Araf ayat 18 sebagai berikut,قَالَ ٱخْرُجْ مِنْهَا مَذْءُومًا مَّدْحُورًا ۖ لَّمَن تَبِعَكَ مِنْهُمْ لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنكُمْ أَجْمَعِينَArab-latin qaalakhruj min-haa maz umam mad-huraa, laman tabi'aka min-hum la amla anna jahannama mingkum ajma'inArtinya "Allah berfirman "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya."Taubat Nabi Adam dan HawaSetelah melanggar apa yang menjadi larangan-Nya, Adam dan Hawa pun bertaubat kepada Allah SWT. Seperti yang tercantum dalam firmannya melalui Al-Araf ayat 23 sebagai berikutقَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَArab-latinqaalaa rabbanaa zalamnaa anfusana wa il lam tagfir lanaa wa tar-hamnaa lanakunnaa minal-khaasiriinArtinya "Keduanya berkata "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang merugi."Ayat tersebut merupakan bentuk pengakuan kesalahan yang telah dilakukan Adam dan Hawa dan upaya untuk bertaubat kepada-Nya. Keduanya pun meminta ampun dengan merendah dihadapan-Nya dan penuh ampun inilah yang dapat kita teladani, ketika manusia melakukan perbuatan dosa hendaklah bertaubat kepada Allah SWT dan memohon ampun dengan penuh harap kepada-Nya sebagaimana yang dilakukan Nabi Adam. Sungguh hanya kepada-Nya manusia akan diberikan pertolongan. Simak Video "Jaga Kearifan Lokal, Masjid Al-Hikmah Dibangun dengan Nuansa Khas Bali" [GambasVideo 20detik] nwy/nwy KisahNabi Adam a.s Adam (sekitar 5872-4942 SM) adalah dipercaya oleh agama-agama Samawi sebagai manusia pertama, bersama dengan istrinya yang bernama Hawa. Menurut Agama Samawi pula, merekalah orang tua dari semua manusia yang ada di dunia. Ibnu Ishaq, dan Salamah anak-anak Adam adalah: Qabil dan Iqlima, Habil dan Labuda, Sith dan Azura