Modul1. Sumber, Fungsi, dan Kecukupan Konsumsi Zat Gizi Prof. Dr. Ir. Deddy Muchtadi, MS. P EN D A HU L UA N. Z. at gizi dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu golongan makromolekul (karbohidrat: pati dan gula, protein dan lemak) serta mikromolekul (vitamin dan mineral). Meskipun merupakan komponen yang paling vital untuk kehidupan, air
- Manusia membutuhkan makanan yang akan dicerna menjadi zat makanan melalui proses pencernaan. Zat-zat makanan tersebut disebut juga gizi atau nutrisi. Makanan yang bergizi yaitu makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan tubuh. Sistem Pencernaan Manusia Proses pencernaan adalah proses pemecahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana. Makanan tersebut merupakan sumber energi, dan sumber bahan baku untuk membangun tubuh. Oleh karena energi yang kita peroleh berasal dari makanan yang kita makan, maka makanan yang kita makan tentunya harus bergizi. Sistem pencernaan berfungsi mencerna segala macam makanan dan minuman yang masuk ke tubuh kita melalui serangkaian proses pencernaan. Sementara, berikut ini adalah fungsi makanan bagi tubuh manusia, seperti dikutip Rumah Belajar Kemendikbud. Menghasilkan energi. Mengganti sel-sel yang tua atau rusak. Bahan untuk pertumbuhan dan pembentukan tubuh. Sebagai zat pelindung tubuh, antara lain dengan cara menjaga keseimbangan cairan tubuh. Zat Makanan yang Diperlukan Manusia Tubuh manusia memerlukan zat-zat makanan yang diperlukan untuk kesehatan dan pertumbuhan. Zat-zat tersebut antara lain a. AirAir mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Selain itu, air juga sangat penting bagi tubuh manusia. Kandungan air pada tubuh manusia jumlahnya jauh lebih besar bila dibanding dengan kandungan zat-zat yang lain. Kandungan air pada tubuh bayi bisa mencapai 75%-80% yang kemudian seiring dengan pertumbuhan tubuhnya, kandungan air pada manusia dewasa berkurang hingga 60%-65% untuk pria dan 50%-60% untuk wanita. Air berfungsi untuk melarutkan zat-zat makanan, untuk mengangkut zat-zat makanan dari jaringan yang satu ke jaringan yang lain, serta untuk mengangkut sisa metabolisme dari jaringan ke sistem ekskresi. b. ProteinProtein adalah senyawa organik kompleks yang tersusun atas unsur-unsur C, H, O, N, dan beberapa jenis protein mengandung unsur S dan P. Komponen dasar dari protein adalah senyawa organik sederhana yang disebut asam amino. Protein yang kita butuhkan dapat berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan. Yang berasal dari hewan disebut protein hewani, sedangkan yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati. Protein diperlukan tubuh karena protein tersebut mempunyai beberapa fungsi, yaitu Membangun sel-sel yang telah rusak. Membentuk zat-zat pengatur seperti enzim dan hormon. Membentuk antibodi. Bahan pembentuk senyawa asam amino lainnya. Sebagai sumber energi, 1 gram protein menghasilkan 4,1 kalori. c. LemakLemak adalah senyawa organik yang tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O. Komponennya adalah asam lemak dan gliserol. Fungsi lemak adalah Penghasil kalori, satu gram lemak menghasilkan 9,4 kalori. Pelarut vitamin A, D, E, dan K. Pelindung alat-alat tubuh dan sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah. Bahan makanan yang banyak mengandung lemak adalah makanan yang berasal dari hewan, misalnya daging, keju, mentega, susu, telur, ikan, dan lain sebagainya. Sedangkan makanan dari tumbuhan yang banyak mengandung lemak antara lain kelapa, kacang-kacangan, kemiri, dan lain sebagainya. Infografik SC Zat Makanan yang Diperlukan Tubuh. d. KarbohidratUnsur penyusun karbohidrat adalah C, H, dan O. Karbohidrat dapat disimpan di dalam tubuh sebagai glikogen. Karbohidrat dan lemak merupakan sumber energi utama bagi tubuh kita. Karbohidrat hanya berasal dari tumbuh-tumbuhan, misalnya beras, jagung, gandum, gula, kentang, umbi-umbian, buah-buahan, dan lain sebagainya. Di dalam tubuh karbohidrat berfungsi sebagai Sumber kalori, setiap satu gram karbohidrat menghasilkan 4,1 kalori. Bahan penyusun senyawa organik lainnya, misalnya protein, dan lemak. Penjaga keseimbangan asam dan basa. e. VitaminVitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh, namun dapat diperoleh dari makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan. Sejumlah vitamin yang dibutuhkan manusia di antaranya, A,D,E,K, C dan B. Tiap vitamin mempunyai tugas spesifik dalam tubuh, karena vitamin adalah zat organik maka vitamin dapat rusak karena penyimpanan dan pengolahan yang tidak tepat. Vitamin berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energi, pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh, pada umumnya sebagai koenzim atau sebagai bagian dari enzim. Sebagian besar koenzim dapat bentuk apoenzim, yaitu vitamin yang terikat dengan protein. Peran makanan dalam tubuh antara lain bergantung pada jumlah vitamin yang terkandung dalam makanan tersebut. Pada tahap pemrosesan dan pemasakan, banyak vitamin yang hilang bila menggunakan suhu tinggi, permukaan makanan bersentuhan dengan udara, dan menggunakan bahan alkali basa. Sementara, kehilangan vitamin dalam pemasakan dapat dicegah dengan cara Menggunakan suhu tidak terlalu tinggi. Waktu memasak tidak terlalu lama. Menggunakan air pemasak sedikit mungkin. Menggunakan pemotong yang tajam dan dan potongan tidak terlalu halus. Panci memasak ditutup. Tidak menggunakan bahan alkali dalam pemasakan. Sisa air perebus digunakan untuk masakan lain. Baca juga Mengenal Sistem Gerak & Gangguan Tulang Fraktura hingga Kifosis Sistem Pencernaan pada Hewan Ruminansia Rumen hingga Usus Besar Tahap Perkembangan Sistem Pencernaan Bayi dari Mulut hingga Dubur - Pendidikan Penulis Maria UlfaEditor Yulaika Ramadhani VFA( asetat, propionat, dan butirat) merupakan sumber energi utama bagi ternak dan punya fungsi penting dalam metabolisme zat makanan. S umbangan energi yang berasal dari VFA ini dapat mencapai 60 - 80 persen dari kebutuhan energi ternak rumiansia. Sebahagian besar VFA diserap langsung dari reticulorumen dan masuk kedalam aliran darah, hanya - Karbohidrat merupakan komponen penting untuk menyuplai energi tubuh. Proses pencernaan karbohidrat dalam tubuh nantinya akan melibatkan proses mekanis dan yang dikonsumsi manusia setiap hari setidaknya akan memberikan tiga fungsi yaitu sumber energi, pembangun tubuh, dan pengatur tubuh. Setiap fungsi tersebut ditopang dengan jenis makanan yang khas sesuai kandungan zat di dalamnya. Sebagai contoh, untuk memperoleh energi manusia memerlukan makanan dengan kandungan zat karbohidrat di samping juga ada lemak. Karbohidrat dapat menyuplai energi bagi tubuh sehingga membuatnya mudah bergerak. Saat bahan bakar energi tersebut menipis karena kurangnya asupan karbohidrat, maka energi diambilkan dari lemak. Jika lemak pun menipis, maka tubuh cenderung lemas dan memerlukan makanan sesegera mungkin. Karbohidrat terdiri dari sejumlah senyawa organik, yaitu unsur karbon C, hidrogen H, dan oksigen O. Komponen dasar karbohidrat adalah monosakarida yang merupakan karbohidrat paling sederhana, memiliki satu gugus gula, dan rasanya manis. Ketika molekul-molekul monosakarida berikatan dapat membentuk disakarida dan polisakarida. Makanan yang menjadi sumber karbohidrat ditemukan pada padi, jagung, gandum dan biji-bijian lain, sagu, ketela pohon, ketela rambat, sampai kentang. Semua makanan tersebut jika dikonsumsi dapat menyuplai energi tubuh setelah melalui proses pencernaan. Namun, tidak pula semuanya akan diubah menjadi energi sekaligus. Mengutip IAIN Syekh Nurjati, karbohidrat yang jumlahnya berlebih dalam tubuh akan menjadi sumber cadangan energi. Penyimpanannya dilakukan dalam wujud lemak. Letak penyimpanan ada di dalam perut, sekeliling ginjal, jantung, hingga di bawah perut. Karbohidrat diubah menjadi energi sesuai dengan tinggi-rendahnya seseorang beraktivitas. Pada proses respirasi, 1 gram glukosa dari diolah dari karbohidrat mampu memberikan energi sebanyak 4,1 kalori. Hanya saja, jika aktivitas fisik kurang tapi asupan karbohidrat banyak, seseorang dapat mengalami kegemukan akibat cadangan lemak makin tinggi. Manfaat Karbohidrat Karbohidrat bukan hanya sebagai sumber energi saja. Zat ini juga membantu tubuh dalam menjalankan proses berikut Karbohidrat menjadi bahan pembentuk senyawa kimia lain. Contohnya, asam lemak akan menyusun lemak, lalu asam amino sebagai penyusun protein. Karbohidrat adalah komponen penyusun gen dalam inti sel yang sangat penting dalam pewarisan sifat pada seseorang. Gen tersesun dari asam deoksiribonukleat DNA dan asam ribonukleat RNA yaitu karbohidrat beratom C lima. Mencegah terjadinya sembelit. Selulosa adalah polisakarida berserat yang tidak mudah dicerna. Hal tersebut berpengaruh pada lancarnya proses buang air besar. Proses Pencernaan Karbohidrat Makanan yang memiliki kandungan karbohidrat akan mengalami proses pencernaan secara mekanis dan kimiawi. Diawali dari proses pengunyahan di mulut lalu menuju ke saluran pencernaan dan menghasilkan monosakarida. Monosakarida ini berbentuk glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Monosakarida yang masuk ke dalam usus, lalu diserap oleh darah melalui jonjot usus halus. Darah lantas membawa sebagian besar monosakarida dalam pembuluh darah menuju hati liver, sisanya diantarkan ke sel jaringan tertentu dan mengalami proses metabolisme lebih lanjut. Merujuk buku IPA Kelas VII 2017 terbitan Kemendikbud disebutkan bahwa monosakarida yang ada di liver akan mengalami proses sintesis dengan hasil berupa glikogen. Glikogen lalu mengalami oksidasi menjadi CO2 dan H2O, atau dilepas kembali ke pembuluh darah untuk didistribusikan pada bagian tubuh yang memerlukan. Glikogen selanjutnya mengalami sintesis dengan diurai menjadi glukosa. Glukosa selanjutnya mengalami katabolisme dan menghasilkan energi dalam wujud energi kimia. Energi lantas dipakai dalam kontraksi otot saat seseorang beraktivitas atau demikian, ketika proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat semakin banyak akan menyebabkan glukosa dalam darah turut meningkat. Jika aktivitas seseorang makin banyak, maka kadar gula dalam darah ikut turun. Sebaliknya, jika seseorang kurang bergerak, lonjakan kadar gula dalam tubuh bisa berlebihan. Liver adalah orgam yang memiliki pertahanan alami untuk mengendalikan kadar glukosa dalam darah melalui hormon insulin. Hormon yang dibuat di pankreas ini membantu menurunkan kadar glukosa. Hanya saja, seseorang tetap perlu menjaga diri agar tubuhnya tidak selalu dalam keadaan memiliki glukosa darah tinggi. Pada keadaan tertentu, hormon insulin bisa mengalami resistensi yang membuatnya tidak bisa atau kurang mampu lagi menurunkan kadar glukosa darah. Akibatnya, seseorang dapat saja terjangkit penyakit gula darah atau diabetes yang sifatnya merusak tubuh. Baca juga Proses Pencernaan Protein, Lemak, dan Karbohidrat dalam Tubuh Proses Pencernaan Makanan pada Manusia Organ & Kelenjar Pencernaan Urutan Sistem Pernapasan Manusia Yang Benar Organ dan Fungsinya Mengenal Sistem Ekskresi Manusia Ginjal, Kulit, Paru-paru, & Hati - Pendidikan Kontributor Ilham Choirul AnwarPenulis Ilham Choirul AnwarEditor Yonada NancyPembahasanDalam sebuah pernapasan yakni dapat membutuhkan adanya oksigen sebagai mengoksidasi membakar makanan. Zat makanan yakni dapat teroksidasi adalah glukosa atau gula. Glukosa adalah sebuah zat makanan yang telah mengandung energi. Selain itu, oksidasi ini menghasilkan dan uap air. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah sebuah pernapasan yakni dapat membutuhkan adanya oksigen sebagai mengoksidasi membakar makanan. Zat makanan yakni dapat teroksidasi adalah glukosa atau gula. Glukosa adalah sebuah zat makanan yang telah mengandung energi. Selain itu, oksidasi ini menghasilkan dan uap air. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah B.
Jadi zat yang mengalami oksidasi (reduktor) adalah , dan zat yang mengalami reduksi (oksidator) adalah . 535. 5.0 (2 rating) Pertanyaan serupa. Diantara reaksi berikut yang merupakan reaksi redoks adalah . AsO2− +Br2 +4OH−→2Br−+AsO43− +2H2 O 2MnO4− +5Zn+16H+→2Mn2++5Zn2++8H2 O NaOH+HCl→NaCl+H2 OBuah-buahan juga berkalori rendah, sehingga Anda tidak perlu takut kegemukan karena makan banyak buah-buahan. Pilihlah buah-buahan yang segar untuk hasil terbaik. 3. Sayuran Sama halnya dengan buah, sayuran juga kaya akan mineral, serat, dan vitamin yang baik untuk dijadikan makanan sumber energi tinggi. Menambahkan lebih banyak veriasi sayuran dalam menu makan juga dapat membantu Anda mengurangi berat badan karena sayuran tidak mengandung lemak. Serat lebih lama dipecah dalam tubuh sehingga akan menjaga Anda merasa kenyang lebih lama pula. Selain itu, serat juga berfungsi untuk membersihkan saluran pencernaan, sehingga meminimalisir risiko Anda terkena penyakit kronis seperti darah tinggi, diabetes, kanker, stroke hingga penyakit jantung. Pilihlah sayuran yang segar atau sayur yang dikukus tanpa tambahan saus apapun. Jika rasanya kurang enak, Anda bisa makan bersamaan dengan sumber protein seperti ikan atau daging rendah lemak. 4. Telur dan daging rendah lemak Daging tanpa lemak bisa jadi pilihan terbaik sebagai makanan sumber energi tinggi, misalnya saja dada ayam tanpa kulit, kalkun, ikan, atau potongan tenderloin daging sapi. Meski namanya tanpa lemak, jangan salah daging-daging ini masih mengandung sedikit lemak dengan jumlah aman. Ingat, lemak tetap dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsinya serta menjaga sel dan organ tetap dalam keadaan baik. Selain itu, telur juga bisa jadi pilihan. Walaupun begitu, tetap perhatikan porsinya agar tidak berlebihan. Proses terbaik untuk memasak daging rendah lemak dan telur adalah dengan merebusnya. Untuk variasi, Anda juga bisa memanggangnya namun tanpa tambahan saus atau sumber lemak lain seperti minyak dan mentega. 5. Ikan Contoh ikan yang baik untuk dijadikan makanan sumber energi tinggi adalah ikan salmon. Ikan jenis ini kaya akan omega 3 yang dapat mencegah penyakit jantung dan menjaga kesehatan otak. Omega 3 juga berfungsi sebagai lemak esensial. Lemak jenis ini tidak bisa diproduksi di tubuh manusia, sehingga butuh didapatkan dari makanan yang Anda makan. 6. Yogurt Yogurt merupakan sumber protein yang tinggi. Protein penting untuk pembentukan otot dan akan membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Selain itu, yoghurt juga punya probiotik yang akan meningkatkan kesehatan usus serta otak, sehingga bisa meningkatkan mood Anda. Tentu dengan meningkatnya mood, Anda akan lebih bersemangat dalam menjalani aktivitas yang super padat. 7. Kacang-kacangan Kacang-kacangan juga merupakan sumber protein yang baik. Contohnya adalah kacang kedelai yang dibuat menjadi tempe. Selain itu, kacang-kacangan juga punya magnesium yang berfungsi untuk produksi energi dan membantu tubuh menjalankan fungsi seperti mengontrol kadar gula darah dan fungsi otot. Orang yang sedang dalam kondisi membutuhkan magnesium akan membutuhkan oksigen lebih banyak. Bahkan, detak jantung mereka bisa meningkat hingga 10 detak dalam satu menit. Itu berarti tubuh harus bekerja ekstra keras untuk menjalani aktivitas. Padareaksi redoks, zat yang mengalami peristiwa oksidasi adalah zat yang A. melepas oksigen. B. menangkap elektron. C. menyebabkan spesies lain teroksidasi. D. melepas elektron. E. bertindak sebagai oksidator. Jawaban. jawaban yang benar adalah D. Pembahasan. Pengertian reaksi reduksi-oksidasi berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen: Pernahkah kamu berpikir, mengapa makan itu bisa membuat tubuh bertenaga? Pertanyaan sepele sih, tapi butuh pengetahuan untuk menjawabnya. Nah, makanan tidak hanya sekadar mengenyangkan perut semata, lho. Lebih dari itu, makanan merupakan sumber energi bagi tubuh. Dengan adanya makanan, tubuh bisa tetap sehat, bugar, dan semangat. Itulah alasan mengapa kamu akan bertenaga kembali setelah makan. Nah, pada pembahasan ini Quipper Blog akan mengajak Quipperian untuk belajar tentang makanan sebagai sumber energi. Penasaran? Check this out! Pengertian Makanan Makanan adalah segala sesuatu yang bisa dimakan dan diproses oleh tubuh sehingga menghasilkan energi. Kualitas makanan yang kamu konsumsi, tentu akan berpengaruh terhadap kuantitas energi tubuhmu. Hal itu karena kebutuhan energi setiap orang berbeda-beda. Sementara itu, kadar energi yang terkandung di setiap makanan juga berbeda. Mengapa Makanan Merupakan Sumber Energi? Pernahkah Quipperian berpikir, memangnya mengapa makanan itu menjadi sumber energi bagi tubuh? Di dalam makanan, terkandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Zat gizi adalah senyawa kimia yang dibutuhkan dalam proses metabolisme tubuh. Zat gizi ini bisa menjaga ketersediaan energi di dalam tubuh. Artinya, zat ini merupakan bahan utama yang digunakan untuk memproduksi energi di dalam tubuh. Berdasarkan fungsi dan jumlah yang dibutuhkan, zat gizi dibagi menjadi tiga yaitu sebagai berikut. 1. Sumber karbohidrat Karbohidrat merupakan senyawa kimia yang berbentuk pati, serat, dan glukosa serta dibutuhkan oleh tubuh sebagai zat gizi makro utama. Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh yang diperoleh melalui glukosa gula. Pati dan gula merupakan senyawa yang sama-sama menghasilkan glukosa. Namun, pati lebih sulit dicerna dan diserap oleh aliran darah. Sebelum dicerna, pati harus diuraikan dahulu hingga berbentuk glukosa. Sementara gula lebih mudah dicerna dan mengalir di dalam darah. Lantas, apa manfaat glukosa yang terkandung di dalam karbohidrat? Glukosa yang ada di dalam tubuh akan disimpan sebagai cadangan energi dalam bentuk glikogen gula otot. Saat beraktivitas, tubuh membutuhkan energi yang lebih banyak. Oleh sebab itu, glikogen akan dipecah oleh tubuh sebagai sumber energi. Nah, berikut ini beberapa zat makanan yang berperan sebagai sumber energi dalam bentuk karbohidrat, Quipperian. a. Nasi Nasi merupakan sumber karbohidrat yang umum dikonsumsi oleh orang-orang di Asia. Nasi memiliki kandungan glukosa yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, seseorang yang menderita diabetes dilarang untuk mengonsumsi nasi dalam jumlah banyak. Nasi tersusun atas senyawa pati, gula, dan sedikit serat. b. Jagung Jagung merupakan sumber karbohidrat yang memiliki kandungan serat cukup banyak. Selain serat, jagung mengandung antioksidan dan vitamin C untuk membunuh radikal bebas di dalam tubuh. c. Kentang Kentang merupakan sumber karbohidrat yang umum dikonsumsi oleh orang-orang Amerika dan Eropa. Mereka biasa mengolah kentang dengan cara dihaluskan sebagai pendamping steak atau lainnya. d. Umbi-umbian Umbi-umbian merupakan sumber karbohidrat yang mudah sekali ditemukan di berbagai belahan negara. Contoh umbi-umbian adalah ubi jalar, singkong, serta talas. Kandungan karbohidrat pada satu buah ubi yang sudah dimasak adalah 18-21%. Kadar pati dalam ubi cukup banyak, sehingga biasa dijadikan sebagai tepung, misalnya tepung mocaf dari ubi jalar serta tepung tapioka dari singkong. e. Sereal Bagi orang Indonesia, sereal bukanlah makanan pokok. Namun, bagi orang-orang Amerika maupun Eropa, sereal merupakan makanan pokok yang biasa dikonsumsi saat sarapan. Sereal merupakan sumber karbohidrat yang berasal dari gandum. f. Quinoa Quinoa merupakan sumber karbohidrat yang bebas gluten. Quinoa ini biasa dikonsumsi oleh penderita celiac yang alergi terhadap gluten. Kandungan karbohidrat yang terkandung di dalamnya adalah 21,3%. 2. Sumber protein Protein adalah senyawa kimia yang berperan sebagai zat pembangun di dalam tubuh. Protein merupakan penyusun utama enzim, hormon, serta molekul penting lain di dalam tubuh. Protein dibentuk oleh susunan asam amino. Asam amino tersebut berperan sebagai pembangun maupun sumber energi. Namun, kadar energi dalam asam amino jumlahnya lebih rendah daripada glukosa. Secara umum, protein dibagi menjadi dua yaitu protein hewani dari hewan dan protein nabati dari tumbuhan. Adapun zat makanan yang berfungsi sebagai energi dalam bentuk protein adalah sebagai berikut. a. Telur Telur merupakan sumber protein hewani yang mudah untuk ditemukan. Bukan hanya telur ayam, telur puyuh pun merupakan sumber protein hewani yang tinggi, lho. Selain protein, telur juga mengandung folat, vitamin C, serta zat mikro lainnya. b. Daging Daging juga merupakan sumber protein yang baik bagi tubuh. Kandungan protein terbaik dimiliki oleh daging putih seperti daging ayam tanpa kulit. c. Susu Susu memiliki kandungan protein cukup baik bagi tubuh. Susu bisa diolah menjadi bahan makanan lain, seperti keju, yoghurt, krim, dan lainnya. d. Ikan Ikan merupakan produk laut yang memiliki kandungan protein sangat baik bagi tubuh. Selain protein, ikan juga mengandung omega 3 yang baik untuk kesehatan serta kecerdasan. e. Kacang-kacangan Siapa di antara Quipperian yang suka kacang-kacangan, misalnya saja kacang kedelai, kacang tanah, kacang kapri, dan kacang lainnya? Ternyata, kacang memiliki kadar protein yang cukup baik bagi tubuh. Oleh sebab itu, Quipperian harus tetap rutin mengonsumsinya sesuai kebutuhan. 3. Sumber lemak Lemak merupakan senyawa kimia yang berbentuk asam lemak serta trigliserida. Kandungan energi yang tersimpan di dalam lemak lebih besar daripada karbohidrat dan protein. Itulah mengapa lemak bisa menjaga keseimbangan energi di dalam tubuh. Namun, jika konsumsi lemak terlalu berlebihan bisa memicu terjadinya obesitas. Selain sumber energi, lemak juga berperan sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K. Berikut beberapa makanan yang berfungsi sebagai sumber energi bentuk lemak. a. Minyak Minyak merupakan senyawa yang tidak bisa larut di dalam air. Minyak banyak mengandung gliserida dan asam lemak. Jika terlalu banyak mengonsumsi minyak bisa memicu peningkatan kolesterol. b. Selai kacang Selai kacang merupakan salah satu sumber lemak yang cukup baik bagi tubuh. Namun, jangan sampai berlebihan dalam mengonsumsinya, ya. c. Alpukat Alpukat dikenal sebagai lemak baik. Hal itu karena alpukat bisa menjaga kadar kolesterol baik di dalam tubuh. Kandungan lemak dalam satu buah alpukat adalah 15 gr dan 50 kalori. d. Butter mentega Butter biasa digunakan dalam proses pembuatan kue, memanggang ikan, steak, dan sebagainya. Butter berasal dari susu sapi yang dipadatkan menggunakan alat pengaduk. Jika dipanaskan, butter bisa meleleh seperti minyak. Kira-kira, makanan yang sering Quipperian makan mengandung sumber energi yang mana? Karbohidrat, protein, atau lemak? Usahakan kadar ketiganya seimbang, ya. Itulah pembahasan Quipper Blog kali ini. Semoga bisa bermanfaat buat Quipperian. Jika kamu ingin mendapatkan materi lain tentang makanan, jangan lupa gabung bersama Quipper Video. Jadikan belajarmu lebih seru dan menyenangkan. Salam Quipper!
Pilihlahbuah-buahan yang segar untuk hasil terbaik. 3. Sayuran. Sama halnya dengan buah, sayuran juga kaya akan mineral, serat, dan vitamin yang baik untuk dijadikan makanan sumber energi tinggi. Menambahkan lebih banyak veriasi sayuran dalam menu makan juga dapat membantu Anda mengurangi berat badan karena sayuran tidak mengandung lemak.Reaksi oksidasi yang terjadi di dalam tubuh dapat menghasilkan radikal bebas yang berbahaya. Untuk mencegah bahaya oksidasi ini, tubuh memerlukan asupan antioksidan yang cukup. Antioksidan bisa diperoleh dari makanan, minuman, atau suplemen. Tubuh akan berinteraksi dengan oksigen setiap harinya. Ini karena setiap sel, organ, dan jaringan tubuh membutuhkan oksigen guna menghasilkan energi dan berfungsi dengan baik. Meski demikian, zat limbah atau sisa metabolisme oksigen akan menghasilkan radikal bebas di dalam tubuh. Apabila kadarnya sudah berlebih, hal ini bisa menyebabkan bahaya oksidasi berupa stres oksidatif. Stres oksidatif ini terjadi ketika jumlah radikal bebas melebihi jumlah antioksidan dalam tubuh. Keberadaan radikal bebas dalam jumlah yang berlebihan tentu berisiko menimbulkan berbagai penyakit. Oleh karena itu, penting untuk mencukupi kebutuhan antioksidan guna mengurangi kerusakan sel tubuh akibat bahaya oksidasi. Bahaya Oksidasi Berlebihan di Dalam Tubuh Radikal bebas merupakan zat yang tidak stabil dan sangat mudah berinteraksi dengan senyawa lain dalam tubuh, sehingga mudah menyebabkan kerusakan berbagai molekul tubuh, seperti lemak, protein, dan DNA. Selain dihasilkan secara normal sebagai produk limbah dari metabolisme energi dan oksigen, kemunculan radikal bebas juga bisa dipengaruhi oleh faktor lain di luar tubuh manusia, seperti polusi, kebiasaan merokok, serta paparan sinar matahari dan limbah industri. Ketika jumlah radikal bebas dalam tubuh berlebihan, hal inilah yang dapat menyebabkan bahaya oksidasi berupa stres oksidatif. Reaksi ini bisa menyebabkan sel-sel dan jaringan tubuh lebih cepat rusak. Jika tidak diatasi, kondisi ini bisa meningkatkan risiko terjadinya penuaan dini dan berbagai penyakit berbahaya, seperti Aterosklerosis Hipertensi Diabetes Penyakit jantung Kanker Penyakit paru-paru kronis, seperti asma dan PPOK Penyakit mata, seperti katarak dan degenerasi makula Penyakit neurodegeneratif, seperti penyakit Parkinson dan penyakit Alzheimer Mencegah Bahaya Oksidasi dengan Antioksidan Untuk mencegah bahaya oksidasi, penting untuk selalu memenuhi kebutuhan antioksidan. Secara alami, tubuh sebenarnya juga memproduksi antioksidan. Hanya saja, antioksidan alami ini tidak selalu cukup untuk menetralkan semua radikal bebas dalam tubuh, apalagi bagi Anda yang memiliki gaya hidup tidak sehat. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan tambahan antioksidan guna mencegah bahaya oksidasi. Nah, berikut ini adalah caranya 1. Mengonsumsi makanan kaya antioksidan Ada beberapa makanan tinggi antioksidan yang baik dikonsumsi untuk mencegah bahaya oksidasi, di antaranya Sayuran hijau, seperti daun bawang, kangkung, bayam, dan selada air Buah-buahan yang meliputi stroberi, kiwi, mangga, jeruk, cermai, dan tomat Ikan dan makanan laut, seperti sarden, salmon, tuna, dan tiram Biji-bijian dan kacang-kacangan, seperti biji bunga matahari, chia seed, kedelai, sorgum, dan kacang almond 2. Mengonsumsi minuman tinggi antioksidan Tidak hanya makanan, antioksidan juga dapat Anda peroleh dari beberapa jenis minuman, seperti susu, air kelapa, serta beragam jenis teh, baik teh hijau, teh hitam, maupun teh oolong. 3. Mengonsumsi suplemen antioksidan Anda juga bisa mendapatkan aktioksidan dari suplemen yang mengandung beta karoten, lutein, selenium, likopen, vitamin A, vitamin C, atau vitamin E. Biasanya, aneka nutrisi dan antioksidan tersebut bisa Anda peroleh dalam produk suplemen multivitamin. Suplemen ini bisa dikonsumsi bila Anda merasa kurang mendapatkan asupan antioksidan dan nutrisi dari makanan. Namun, agar lebih aman, Anda sebaiknya konsultasi ke dokter terlebih dahulu untuk memastikan jenis suplemen dan dosis penggunaannya yang tepat, ya. 4. Menerapkan gaya hidup sehat Selain dengan memenuhi asupan antioksidan yang cukup, Anda juga bisa mencegah bahaya oksidasi dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti rutin berolahraga, mencukupi waktu tidur, menjaga berat badan ideal, mengendalikan stres, serta berhenti merokok dan membatasi konsumsi minuman beralkohol. Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan pola makan yang baik serta tinggi asupan antioksidan, risiko Anda terkena penyakit akibat bahaya oksidasi pun bisa berkurang. Jika Anda ingin memastikan kondisi kesehatan tubuh dan mengetahui apakah tubuh banyak mengalami oksidasi, Anda bisa melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter. Dokter juga dapat memberi saran terkait cara mencegah bahaya oksidasi sesuai dengan kondisi Anda.